Mengapa Orang Takut Pada Hantu ?
Mungkin bagi anda pembaca artikel ini pernah atau mungkin sampai saat ini takut dengan yang namanya hantu. Saya pun (dulu) pernah mengalaminya. Ada yang takut karena kemunculannya yang tiba-tiba, karena tidak terlihat namun bisa memunculkan suara atau gerakan pada objek lain, bahkan karena wujudnya yang tidak nyaman untuk dipandang. Rasa penasaran saya muncul pada pertengahan tahun 2013 lalu tentang mengapa banyak orang yang takut dengan Hantu. Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan observasi, wawancara dan mencari referensi-referensi tentang rasa takut seseorang akan suatu objek.
Dari apa yang telah saya lakukan tersebut, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan takutnya seseorang pada sosok hantu, diantaranya :
1. Banyak orang tua menggambarkan hantu pada anak-anak sebagai sosok yang menyeramkan dan harus ditakuti. Hal tersebut biasanya untuk menghentikan perilaku anak yang tidak diinginkan oleh orangtua. Misalnya : tidur terlalu malam, bermain keluar pada malam hari, dan sebagaianya.
2. Berkembangnya mitos-mitos yang menceritakan bahwa hantu dapat membunuh seseorang.
3. Film-film horor yang menggambarkan sosok hantu sebagai sosok yang sangat ditakuti manusia, bahkan sampai mampu membunuh seseorang.
4. Tayangan-tayangan televisi yang menggambarkan sosok hantu sebagai sosok yang seram dan harus dihindari (banyak tayangan seperti ini di televisi Indonesia).
Hal di atas merupakan beberapa faktor penyebab yang dapat menimbulkan rasa takut seseorang terhadap hantu. Tidak dapat dipungkiri pula, bahwa mitos-mitos yang berkembang di lingkungan, khususnya di Indonesia merupakan bagian dari adat dan budaya. Rasa takut sebenarnya diciptakan oleh pikiran, kemudian divisualkan oleh indera-indera yang dimiliki manusia.
Apa yang saya lakukan ini di dasari karena rasa penasaran saya terhadap faktor-faktor pembentuk ketakutan seseorang terhadap hantu. Di sisi lain, saya sering mendengar bahwa manusia diciptakan lebih sempurna dibandingkan dengan mahluk lain ciptaan-Nya, dan sebagian yang mengatakan hal tersebut adalah mereka yang "kental" dengan religiusitas. Namun fakta, berkata berlawanan.
Jadi, inti untuk mengatasi rasa ketakutan dalam diri adalah dengan tidak menciptakan ketakutan tersebut dalam pikiran atau melawannya dengan pikiran yang positif.
-Nanda Vermoorder-